Sepenggal lara dan haru harus diucapkan kepada mawar yang baru aku kenal. Aku mengenalnya sebagai pribadi yang baik. Mawar yang meski tanpa penjaga mampu bertahan dari tangan - tangan jail. Karena duri ia dapat fungsikan sebagai malaikat pelindungnya.
Mawar, aku mengenal ia sebagai mawar. Jika orang boleh bertanya siapa namanya? maka aku akan bercerita berlempir dan halaman tentang harumnya. Yang memberi sesapan keindahan berbeda di setiap sentuhan dan pada musim rekahnya. Jika orang boleh bertanya dimana kah dia? aku akan menggambarkan keindahan - keindahan: taman dengan bunga bunga yang mulai bermekaran di hatiku. Melalui kata kata, mawar bukan soal itu. Tetapi lebih besar dari pesona yang ia sebarkan sebagai candu.
Mawar, aku mengenalnya 4 bulan yang lalu. Sebuah perjalanan yang tidak terduga. aku menemukannya diantara kesedihan dan rasa hampa yang sudah lama di dalam hatiku. Dan sekarang, tanpa sadar. Cinta buih buih cinta hasil pesonanya mengalir, dengan sendiri dan tenangnya mengikuti perjalanan waktu.
Waktu, tanpa sadar setelah mempertemukanku. Juga mencocokanku dengannya. Aku mulai berani bercerita tentang banyak hal mengenai kehidupan. Begitu halnya dengan dia. Dia dan aku selayaknya 2 merpati yang tidak tahu diri. eh, Dia adalah mawar yang lupa terhadap duri miliknya. dan aku? Pejalan dari jauh yang benar benar tidak mengindahkan tanda seru darimu. Waktu bagi kita bagai lorong panjang tiada pemberhentian, kita sama sama menyukai kegelapan. Kita bersama sedang bersembunyi. Kita tidak mengenal cahaya, juga tidak menginginkannya. Karena bagimu cahaya hanya akan membuat kita terjaga dari tidur dan mimpi indah. Karena didekatmu, aku jadi bermimpi: tentang kamu, taman bunga dan cinta.
"When we remember we are all mad, the mysteries disappear and life stands explained."
Seutuhnya sebelum kau hadir sebagai mawar. Aku tidak pernah bermimpi dalam tidurku. Aku mengenal mimpi hanya dalam cerita fiksi. Bermimpi bagiku hanya membuang waktu dan mengurangi kualitas tidurku. Bermimpi membuatku dilucuti oleh obsesi - obsesi aneh. Karena nya aku sudah lelah menjadi korban spekulasi keadaan. Aku adalah orang gila yang menyadari sejujurnya bahwa teka teki adalah bagian dari kehidupan dan menjelaskan bagaimana aku harus hidup nanti, adalah membuang buang waktu.
But, when you attend, with a thousand doors. Seolah kau menggedor gedor pintu harapan yang lama telah dikutuk untuk tertutup. Kau datang sebagai bunga yang membuatku merasa bahwa 4 bulan itu yang tidaklah lama. Aku ingin terus mengenalmu. 4 bulan denganmu sama halnya dengan 4 menit menunggu antrian beli tiket untuk nonton film save the date bersamamu.
"Bahkan aku bermimpi tentang kamu, sekalipun aku terjaga dan mata menyala"
"Kamu adalah yang membuatku bermimpi di siang hari"
Juga terhadap jarak, aku tidak menganggap itu sebagai masalah. Meski kita di lintas benua yang berbeda: asia - afrika. Karena bagiku jarak dan ruang waktu adalah mesin perindu. Yang memberikan space antara kita: kau dan aku, untuk membangun trust and belief.
"jarak mengajari kita banyak hal untuk berdekatan dengan lain"
***************
Cinta memang tidak mengenal logika. Sekalipun aku tahu siapa disampingmu. Sekalipun aku tidaklah special bagimu. Namun setidaknya aku bukan pembuat teka - teki silang yang mengharuskan kita sama sama menafsiri keadaan. "Mungkin aku tidak special bagimu, tapi waktu membuatmu special di mataku".
I Just want to say, I Love you.
Aku mencintaimu atas nama waktu yang membuatku mencintaimu. Atas nama angin yang selalu mengirimkan pesan perkenalan dan atas nama jarak yang membuatku berhenti bergerak: I love you.
**************
Keadaan mengajarkan banyak hal. Dia mentitahkan keserasian. Ayat ayat langitpun juga berkata bahwa, orang orang yang baik hanya untuk orang orang yang baik pula. Aku tak ingin alam ini tak lagi seimbang dengan kehadiranku disandingmu. Kau mutiara dan pesona. Sedang aku hanya sekian orang yang terbuang dan dilahirkan dengan kenistaan. Kau bisa dipersunting para raja, dan dijadikan istri pertama. Sedang aku hanya kuli tukang pukul batu. Kau bisa mandi dengan madu dan susu. Dan aku, selalu cukup dengan menyapu keringat yang mengucur di dahi dan dagu.
"Menyadari keadaan, adalah membuatku kembali ke tidur panjang tanpa mimpi dan harapan tinggi."
Aku mengenalmu sebagai pribadi yang tegar, kuat dan tenang dalam menghadapi cobaan. Kau adalah mawar yang tenang, bergoyang seirama dengan angin yang menyapamu. Kau adalah mawar yang meski tanpa penjaga, kau mampu menjaga pesonamu sendiri. Aku tak tahu milik siapakah engkau kelak dan sekarang. Aku hanya berdoa kepada mawar yang telah mampu bersemi di taman hatiku untuk bahagia: dengan siapapun. "Melihatmu bahagia, adalah kebahagiaan hakiki bagiku. Meski dengan siapapun engkau bersama".
But, Good Bye. Aku bukan warrior, yang mampu bertahan di segala keadaan. Aku juga bukan Qaisy al Mulawwah yang Majnun: gila, sebab mencintai Layla. Aku terlalu rendah. Aku terlalu lemah. Bahkan untuk mengatakan "I Love You" kepadamu. Biar angin mendengar jeritan hatiku, lalu dingin menusuk tulang dan sendi sendiku yang sudah tak bernyawa. Bakteri melahap setiap usus daging, dan otakku. Aku akan mencintaimu.
But, Good Bye
Aku akan selalu ada untukmu, semoga waktu dan keadaan akan kembali memenjarakan kita di taman bunga
Move On :-)
Khartoum, 26 April 2013
1 komentar:
jadi akhirnya move on ya? :) selamat hehe
Post a Comment