SELAMAT DATANG

Senioritas

Posted on
  • Jun 7, 2013
  • by
  • Muhamad Tajul Mafachir
  • in
  • Label:
  •  Orang Amerika, Inggris (Baru) dan Jerman umumnya satu dalam menyapa orang lain dengan integritas dianggap lebih setingkat diatasnya. Tingkatan ini bebas mengakumulasikan dirinya dengan beragam: umur, kapasitas, pangkat, jawatan dan seterusnya itu urusan siapa saja. Merupakan misalan sebuah gubahan alam yang alami dengan tingkat kewajaran yang tinggi. Lebih dari itu, di Jerman, seniority adalah aturan tidak tertulis dalam hirarki sosial dan interaksi. Justru ia bukan dilahirkan dari format formal yang sah, namun malahan menjadi sebuah dorongan dari dalam untuk saling menghormati. Dia tidak lantas menjadi apologi bagi penikmat feodal, tidak. Namun lebih dari itu dia dibentuk dari sadiknya personality dan sosiality.

    Seperti "mengalirnya air, mengikuti lekuk arus sungai kemana". Seniority, semata mata bisa menjadi format. Yang memiliki rem dan pakem tersendiri untuk mengaturnya. Di tangan feodalis, kita seperti air yang dialirkan kemana arus dibuat dan dipaksa mengalir oleh tangan mereka. Disini peran integritas beraksi dengan segudang upaya penyelarasan makna "senior" menjadi ambrekan defenisi yang mengikatnya kembali. "Berintegritas, dalam kapasitas dan boleh berumur". Dan hal ini kembali ke porsi masing masing dalam menselerakan penghormatan terhadap orang di atasnya. Dalam batas kewajaran dan diterima oleh akal, kita semua paham.

    Everythings effect, seperti Plato tuliskan mengenai pentingnya berhati hati dalam menentukan kebijakan. Kita tidak lebih bijak dengan jika, juga melegalkan tindakan senioritas yang subversif dan oligaliter. Karena sejatinya seniority itu bukan untuk dinikmati. Dia adalah nilai yang perlu dicocokan dengan bukan hanya teory namun interest sociality. Meski siapapun menduga, ada celah untuk juga bisa menikmati senioritas di balik kata kata penolakan dari bibirnnya. Dan saya tidak berurusan dengan ini.  

    Seorang musisi dan penyanyi asal Amerika yang terkenal dengan suara britonnya yang khas, dan pernah menjadi ikon pop di abad 21, Scott Walker menuliskan bahwa pasca reformasi Amerika keadaan telah berubah lebih baik, seseorang dipecat dan diangkat berdasarkan prestasi dan dibayar berdasarkan kinerja. Dengan demikian kita bisa menempatkan yang terbaik ditempatnya. Dan tidak lagi memandang penting seniority dalam menentukan nilai seseorang.  

    Melihat dari Quote Scott Walker diatas, Seorang sosialis dari KSG  di Harvard (Kennedy School of Goverment), Katherine Newman justru menginsafi hal ini pada perubahan orientasi rekutmen pekerja di Amerika. Para pekerja di Amerika yang sekarang, justru pasca banyak turunnya jawatan senior mereka dari kursi jabatan, mengguncang keimanan mereka selama ini tentang gelar "akademik" yang melindungi seseorang untuk naik menjadi senior, dengan bahwa integritas dan kinerja adalah segalanya. Selain menutup dan membuka optimisme bagi mereka untuk tidak tercaplok PHK pada saat itu.

    satu hal, ketika keseluruhan sistem -yang tidak pernah dibangun, ini tidak lagi mengalir sebagaimana umumnya, maka airlah yang harus menentukan sendiri nasibnya. Begitu yang saya pahami dari Scott Walker dan Katherine yang sosialis. Kita punya pilihan untuk yang terbaik, berhenti saja atau lebih baik (?).


    Khartoum, 12 May 2013




    _____________________________________________
    sebagai catatan saya, dari Anarcho Skinhead, Bahwa rata rata para pemuda yang kritis itu punya pemikiran untuk melengserkan golongan tua dari fungsi masyarakat secara budaya. Dan anak muda zaman sekarang cenderung ingin memberontaak, meski tidak semua. 

    0 komentar:

    Post a Comment

     photo Joel2_zps6bff29b6.jpg