Tigakepala tiga dewa
berteduh mencoba berdansa
mengatap rapat dalam ruang pengap
terkantungKantung, tercecer cerita
Tigakepala Tiga cerita
keluh kesah mengaca sesama
pada relung arti menari selaksa bersama
pada perkumpulan malam tanpa jeda
TigaKepala tiga jeda
mendendangkan tarian keterasingkan
atau
berteduh menempuh kesendirian
mengerti saat terluka
atau
luka yang sesaat kami buat menganga
yang kemudian tertutup rapat oleh canda dan tawa
TigaKepala Tiga tawa
menyorot setiap kepingan kenangan kisahan
berkeluh hati untuk saling berkaca
menjajakan kejujuran yang sedang mahal harga.
TigaKepala Tiga Harga
satu adalah urutan pertama kusangka
menciptakan keesaanKeesaan sedia kala
sedangkan dua adalah pelipur lara
hanya saja kedua setelahnya adalah tiga
yang selalu melengkapi saat jeda tiba
TigaKepala Tigatiba
bertemu dengan entah apa tujuannya
ku terka itulah yang berbeda;
hanya terkadang kusempatkan diri untuk membaca.
ketika daku lupa sapa aku jiwa.
TigaKepala TigaJiwa
kembali berteduh di ruang hampa,
bertemu dan bertatap muka
entah apa apa sebabnya.
Selepas ribuan masa jeda untuk tertawa
diriku adalah yang ketiga.
dan
Tigakepala tiga dewa
berteduh mencoba berdansa
mengatap rapat dalam ruang pengap
terkantungKantung, tercecer cerita
tigakepala sedang mengetuk galau tingkat dewa
0 komentar:
Post a Comment