adalah nista cercaan mayatMayat yang mati terkapar.
dalam KISA dan SANA
Menjelmakan aku dan kamu,
kemudian bergelinyut dalam duka
yang kembali berduka.
Sebab, sedikitpun, ku tak menangkap jerimbab kewajaran ujaran
yang kau utarakan.
Sepetak bagiku,
PUN bagimu.
Hanyalah sebongkah ruang kosong berubin,
untukmu bergeliat mata.
KANAN dan KIRI.
Sedikitpun mungkin tak, kau pules kan tidur perut dan pantat besarmu.
Sebab kehidupanmu, ada di dunia BESARMU.
Sebesar pantat yang kau sibak dengan kain hitam dadumu itu.
Yang membesar kian saat kau berjalan.
Bergoyang goyang saat kau kugambar dalam bayang.
Sedikit saja kau bergerak,
adalah duka sekalian alam tak terkalam.
Sedikit saja kau tersua,
adalah saungSaung borok yang siap menggorok.
DIAM SAJALAH. SINGGA SANA!!!
Kisana sedang terlindas KebulatBulatan api yang Membulat
Khartoum, 12 Maret 2012
0 komentar:
Post a Comment