SELAMAT DATANG

Menodong Tuhan !!!

Posted on
  • Feb 29, 2012
  • by
  • Muhamad Tajul Mafachir
  • in
  • Label: ,
  • Dibawah, panasnya sorot dan gencarnya peradaban menyerang paham
    Aku berdiam sejenak, merasakan apa yang perlu kurasa
    bias, sudah pelapuk lataran rumah tuaku
    Terjatuh dan tertatih dalam angan. Sebuah dimensi ketidakberdayaan
    diantara peradaban lama dan baru mencekik.
    Yang wajib, adalah membeli
    Melihatlihat, berarti membayar
    Memihak berarti menyumbang
    Menolong bermakna mewarisi
    Sodaqoh adalah sarana buangbuang harta
    Membangun sama halnya menidurkan
    Mendirikan sama halnya menghancurkan.
    Berpendapat, adalah sesuatu yang lumrah dan tak berfaedah
    Hujjahhujjah agama dibantai oleh kemerlilp urusan duniawi
    Tokoh agama di sodom, dengan birahi kastawi
    menyeret kepentingan iblis
    Memperbaiki takdir dan nasib mengabdi
    Beribadah adalah sarana formal mencari mukamuka,
    muka untuk manusia, dan murka untuk tuhannya.
    Sanasini, berserakan instansiinstansi perlindungan ketidakwajaran
    GunungGunung, tinggi menjulang telanjang
    Tak sejengkal apasaja dan apapun, tanpa kepentingan
    Semua berbau, kepentingan perut dan kelamin
    Adalah sama halnya, kita dijajah
    kembali ke masa lalu, kolonial pilu.
    Oh, tuhan.
    Kiranya engkau masih sudi,
    aku yang sedang berdiri, diantara kawanan para penjudi
    kiranya kau sudi, tunjukkanlah bagiku
    lurus, dan lebih sedikitkan noda dijalananku;
    yang akan kutempuh dan lalui.
    Kiranya memang begitu adanya, ubahlah lebih bersih
    dan putih jalanan itu.
    Kiranya tidak, demikian. Kau akan kutuntut menunjuk kuasa
    Ubahlah sedikit dari yang perlu dirubah, setidaknya pada
    hambamu ini berhasrat berubah.
    Gerakan aku pada pergerakan, yang lebih baik.
    Gerakan aku pada sebuah gerakan dan perubahan
    Gerakan aku pada sebuah perubahan gerakan
    Lebih dari segolongan orang penikmat pujipuji duniawi
    Setidaknya, meski aku lelaki. Tak ada yang terbelisit di
    benak, bahwa aku pejantan sejati ; Penyakit hati.
    Sebab ini adalah ilalang, sebab memberi hijab dan tabir
    Bagaimana mungkin warid dan buahbuah akan mampir?
    Burung gereja, konon kabarnya telah bersyahadat dan menjadi mualaf.
    Sekiranya, ia memilih bukan karena hanya mencobanya.
    Setidaknya, meyakini adalah pilihan
    Meski, ternyata pilihan pun mengandung gelombang.
    Disini, kutemukan ketidakadilan ketiadaan, bukan tuhan.
    Terkadang, Terkadang dan Terkadang.
    Tanpa ada yang pasti.
    dan tanpa dengan ketulusan jiwa; setidaknya jaminan amal
    AKU MENODONGMU TUHAN!!!


    Bisa dibaca disini juga Kompasiana.com

    Khartoum, 23 februari 2012
    (Sore, Bangun tidur)

    0 komentar:

    Post a Comment

     photo Joel2_zps6bff29b6.jpg