Kita lupa akan jenaka
Kembali melumuri memar
menyakiti luka yang hampir menyamar
Hanya terkadang kita lupa
Inilah kenyataan dan fakta
Menuntut bumi,
Untuk tidak melakukan rotasi
Hanya terkadang kita jenuh,
Tuntutan hidup lambat laun dan tahun semakin penuh
Ajaib,
Membeli hukumnya wajib
Hanya terkadang kita samarsamar
Hingga memetak paham dan gagasan yang kian terkapar
Memaknai rea dan lita dengan tafsir muram
Merekam rupa bangsa yang suram
Hanya terkadang sadar itu
Terlalu mahal bagiku, dan kamu
Hingga melenakan segalanya,
Termasuk Leher Temanya
Hanya terkadang, kamu sok tahu mauku
Menodai nurani sanubari
Meski tanpa sadar kau salah
Bukan tipemu untuk mengalah
Hanya terkadang, kita kurang berbagi
Mengguyur satu yang lain dengan hujan cacimaki
K'rana memang di saat ini,
Gagasan tak lagi bernilai
Ironi
Dan ternodai
Khartoum, 14 Februari 2012
0 komentar:
Post a Comment