Dua, ku anggap materi
Terpatok oleh relung arti
Saling member arti
Aku adalah aku,
Terus menjadi AKU
Mengakui ke – Aku – an,
Dalam nadi, mengingkari.
Tuhanku, tak sekalipun aku
Terhanyut, terbelit dalam rotasi basi
Tanpa peng – aku – anku
Dia, hanya permainan nada
Tanpa irama.
Hanya sebuah ironi,
Dalam nadi.
Oleh aku,
Hanya sebuah naluri
Termakan lahap sebagai tragedi.
Omdurman, 2011
0 komentar:
Post a Comment