SELAMAT DATANG

Rubaiyat Ahad

Posted on
  • Jan 7, 2014
  • by
  • Muhamad Tajul Mafachir
  • in
  • Label:
  • Rubaiyat Ahad
    : untuk Hela Yosef yang mantap murtad di hari ahad

    1/
    Garis muara hati, dari sini
    Tertanam bunga – bunga mesra silih berganti
    Dari serbuk, dari bentala pertiwi nan kudus,
    Kian subur, dari tanah meski tandus.

    2/
    Seumpama nafas, kita mesti berhenti.
    Seumpama majas, mesti curiga pada asumsi
    Luas lautan, hulu segala kisah kitab suci
    Tetapi pantai, menjadi suci: kali pertama tanahnya dipijak nabi

    3/
    Pohon – pohon cemara di palestina sibuk sembahyang
    Sapi – sapi Pennsylvania  terdiam, bertafakur di kandang
    Di ranjang mimpi kita begitu panjang
    Ketika datang makna pesan –perut anak istri diterjang kelaparan

    4/
    O, Roh kudus yang mati terbius.
    Layak kah (aku bertanya ) Pria dan waria diperah susunya ?
    Dalam kuali, ntah berapa ratus Celcius
    Direbus, Dikemas jadi khotbah, jadi dialog dalam kardus
      
    5/
    Dari pesan yang langit sampaikan
    Mestinya kita sama sebagai makhluk
    Dari produk tafsir para cendekiawan dan agamawan
    Pelukan kita diharamkan, justru halal bagi kita untuk saling mengutuk

    6/
    Apalah yang bisa daun titipkan sebagai pesan,
    Dari ujung  pagi yang menjadikannya lembab oleh embun.
    Apalah tabuhan yang bisa hamba persembahkan pada tuan
    Jika tiap kali membaca ayat tuan, hatiku makin rabun

    7/
    Ahad melekat pada garis misteri tembok kamar mandi
    Peta sunyi yang sendiri, sesekali dikecipak air najis pencuci
    Kelak puisi tidak lagi suci, dibaca justru bikin alergi:
    Karena tinta dan pikiran penyairnya tercemar minyak babi



    Khartoum, 2014

    0 komentar:

    Post a Comment

     photo Joel2_zps6bff29b6.jpg