Manusia selalu memposisikan dirinya sebagai makhluk yang paling terpecut oleh mimpi - mimpinya. Setiap saat menginjeksi otot dan otaknya untuk bekerja dan berfikir lebih baik [modal: sekarang adalah masa depan]. berbagai teori bermukin dalam ingatan sebagai informasi yang perlu diolah menjadi desain/program cemerlang untuk masa depan [untuk dirinya, keluarga, dan keturunannya]. Segala marga logisitas dijadikan skema matematis, relativitas menjadi makhluk kerdil yang dideskriditkan seperti karet pengikat dari sifatnya yang ternyata fleksibel. Tidak banyak, justru, banyak manusia menjadikan signifikansi instan terhadap sebuah ujia materi. Lahirnya manusia dengan keinsafan instan, kemudian menjadikan pergulatan akal sehat dan logika dasar yang seharusnya selama ini kita budayakan menjadi hilang. Mimpi dan segerbong programnya lebih menawan memenangi pertarungan kita di dunia sekarang. Orang tidak lagi berbicara untuk apa yang dilihat oleh matanya seketika itu, namun otak spekulatifnya juga bekerja untuk kemampuan matanya melihat lebih baik di masa depan: mimpi. Semoga aku tidak banyak disibukan oleh mimpi.
Khartoum, 10 April 2013
0 komentar:
Post a Comment