SELAMAT DATANG

RINDU BERADU

Posted on
  • Apr 25, 2012
  • by
  • Muhamad Tajul Mafachir
  • in
  • Label: ,

  • rebah rasaku bertahan di pundakmu
    melolong didera pekik rasa tertahan
    aku berdiri di tanah ragamu
    Menghitung keringatmu
    mengatup kembali inginku,
    untuk meninggalkanmu
    yang murung rupa saat ku sendu
    ;
    jalanku digilas rindu

    aq mencibir luka mu yang sedari kemarin kau selalu keluhkan...
    atas dasar apa kau itu berkeluh...
    tapi peluhmu sudah cukup isyaratkan pesonaku padamu di ujung bibirku...
    untuk meninggalkanmu
    yang murung rupa saat ku sendu
    sembari ku menghitung peluh
    risih melihatmu resah ku ukir resah yang rusuh di sajak rindumu..
    terdakwa satu kata
    KAMU
    ;
    Rindu

    rindu yang meluluhkan setiap terkam cerita sendu dimasa lalu,
     bersamamu

    …….. aku menyapamu, sayang...
    aku menyapamu sayang,
    disetiap kerlinang airmata yang kau tawarkan 
    ………………………………………………………………….di setiap jatuh kalam,aku diam memandangmu, sayang..
    .
    .
    .
    rinduku tergantung di langit2 malam 
    diiringi puisian malaikat malam 

    aq ambil sebilah pedang...
    ku hunus langit malam...
    merebahkan bintang untuk di kecup kelam...
    kamu hilang di jiwaku...
     ; rindu

    lihat dan kulihat, bagaimana rindu menidurkan ibuku. yang terseok.
     lalu menderukan seruan berperang,
     untuk petinggiPetinggi yang kusebut binatang. Yang
     kemudian, henyak menetaskan harapan hampa tanpa peluang

    dalam diam
    terlafalkan bahasaan rasa
    aku beralih bungkam
    menggumam resah menahan desah
    kesah merindumu
    yang aku tak mengerti apakah itu apa?
    kepada siapa untuk apa..??
    mencolek desah yang kau tumpahkan di sela sela.... ahh..
    ;
    kenangan saat menidurimu

    */tibaTiba menhanyutkanku, pada sekisahan kerinduan yang mendalam
    serindu aku pada kedua buah bibirmu
    yang mengatup saat ku cium
    dan menganga saat ku tak bersua.
    yang tak mungkin kulukiskan luka pada luka,
    pada rindu yang tak berpaduka

    dan tak mungkin ku keluhkan luka pada luka pula... katanya apa...??

    adakah rindu mengulum waktu? 
    Tanya rindu

    bersandar pelepah pisang ku gantungan itu rasa;
    melibas pesona di bibir senja...
    bersama malam kau terkulai, bersamaan
    dengan datang senja dan malam tiba
    bersama saat kita tergolek di bibir senja?
    aku kenang malam saat pekik gila menyerapah

    hei....rindu memasung kepalaku 



    ADUUUH
    mengaduh pada rindu yang lusuh
    sakit jiwaku rindu

    ku ikat kenang dengan setumpuk temali hati
    biar rindu ku jejalkan asal di nadi
    biar ku dakwanya menghuni hati
    aku rindu

    aku rindu, saat bibirku bersmpuh di kolong harammu
    sejak saat kau golek kan dirimu di ujung rapuhku...
    aku rindu belulangku runtuh di egoisan lelakimu
    menghujam geram hingga luntur bersimpuh di selangkangan...
    menunggu geram, saat lelakonmu ku terkam;
    rindui tidurmu di puncak malam
    bersama tiga tubuh tiga rasa... tiga kelamin...
    juga jejak jejak merah yang dipahatkan

    aq merindumu…
    pada sepasang dua buah mata indahmu 

    juga jejak jejak merah yang dipahatkan
    pada sepoian angin yang jlalatan,
    kuulangi lagi jilatan demi jilatan
    biar orang tahu bahwa aku blangsatan
    lelah sudah kau pahatkankan di ujung wajahmu...
    ;
    rindu

    sudah... biarkan kami mengeja celah rindu kami...ini...
    di wajahmu terukir jelas bahasa lelah...
    aku berhenti
    menjejalkan desah
    menatap langit2 merah
    tapi kami... di langit kami pandang cerah...


     karena serpihan rindumu...
    yang mangap...

    hingga jatuh...
    rapuh
    runtuh
    kunyuh
    lusuh
    renyuh
    diserpihan peluh
    menyibak cinta yang di hirup rusuh 

      rindu,
       sendu,
         padu.

    untuk kata rindu
    ;
    merindukanmu
    aku hanya butuh menidurimu
    ;
    menutup kelam lubang kelaminmu
    cik





    @Lilik Soedirman
    @el Syaukani Senqal
    @m Tajul Mafachir
    Threesome

     22.14 pm 
    Surabaya, Jakarta, Khartoum
    18 april 2012

    1 komentar:

    Post a Comment

     photo Joel2_zps6bff29b6.jpg