Akulah kopi pait yang kau sruput itu
akulah batanganbatangan rokok yang kau sulut
akulah berbatang korek yang kau kebiri
berkalikali, tanpa mengenal hari
dan lebih sering dari detak nadi.
akulah perangai yang kau buang
akulah perangai yang berserakan
akulah perangai yang alpa keadaan
berkalikali kau menoleh dan mengacuhkan
dan lebih sering kau meniadakan.
akulah satusatu nya lelaki yang terjaga
akulah satusatu nya lelaki yang berada pada titik sepi
akulah satusatu nya lelaki yang menerobos mimpi
kembali menjadi jiwa sunyi
menggebugebu oleh harkat ambisi.
aku...
aku...
dan aku...
selalu aku menyebut aku
entah k'rana mengapa, pudar harapanku
saat ingin ku sebut kamu
naluriku lumpuh pada urutan itu
setelah perih menyebut aku.
sesering aku memikirkan kamu,
selayak aku menarik pedang yang menghunusku
selayak aku yang sedang susah, melihat perang saudara didepan mata.
selayak aku mengempiskan ego yang sedang bersikokoh
pendek cerita,
selayak aku melupakan yang aku.
0 komentar:
Post a Comment