Rinduku, terpuntung – punting
Pada secarik kertas
Setelah tak lagi laku.
Aku malu menjalankanku
Nestapa durjana, terdampar duka.
Pada seonggok, se-gombal berita
Mimpi dan harapan memeriah cita rasa
Padahal hanya cerita saja
Aku malu menulisku,
Yang tersayat derauan risau
Tak ada paduka, untuk keluhku
Letihku, teradu – adu
Terlamun dalam ruang dingin,
Yang mematikan
Sejenak menyenangkan
Tak ada paduka, untuk keluhku
Letihku, teradu – adu
Terlamun dalam ruang dingin,
Yang mematikan
Sejenak menyenangkan
Selepas menujam
Aku, Malu
Pada sorot kasta
Yang selalu di perdebatkan.
Bahan pembicaraan,
Aku malu, menawar kebohongan
Aku, Malu
Pada sorot kasta
Yang selalu di perdebatkan.
Bahan pembicaraan,
Aku malu, menawar kebohongan
Afra, 21 Des 2011
0 komentar:
Post a Comment