Angin,
Banyak pertanyaan mengenainya.
'Seperti, darimana arah datangnya?
Hendak kemana ia akan bergulir berjalan?
Apakah selalu ia lewati lorong lorong kosong,
dalam jiwa dan hati yang rapuh?'
Seolah pertanyaan itu bergelinyut tanpa sadar,
terpeta dalam daftar
Angin,
yang kemudian tanpa sadar aku harapkan
menitip salam rindu yang membentang ribuan mil jarak peraduan
Kuharapkan dia datang, membawa pesan yang selalu mengejutkanku;
Tentang kamu.
Angin,
Selalu saja senantiasa kurindukan, pada pukul lewat tengah malam
berharap datang dan menemaniku untuk bertamu dengan tuhan
atau,
Sekedar menyejuk hati yang gerah hiruk pikuk dunia terkutuk
Begitulah Angin yang selalu terselimuti misteri,
Menarik untuk kita diam saja dan merasakan
apa Yang sedang ia kejutkan untuk kita rasakan
Itulah mengapa, Selalu ia buat aku dalam ketegangan,
saat malamku terlewatkan tanpa angin dan hembusan.
Jawab angin,
'Seperti rindu,
dimata cinta yang syahdu'
0 komentar:
Post a Comment